Jumat, 10 Januari 2014

Strategi Lulus UN 2014 dan target setelah lulus sma

 Strategi Lulus Ujian Nasional

Beberapa bulan sebelum pelaksanaan ujian nasional :


  1. Siapkan diri Anda baik fisik maupun mental, jaga kesehatan dan bangun motivasi agar Anda sukses dan lulus ujian nasional.
  2. Cari metode belajar yang paling cocok dan nyaman dengan Anda agar dapat lebih giat belajar, tidak masalah menggunakan musik dan lain sebagainya selama hal ini menambah konsentrasi Anda. Bila perlu bangun kelompok belajar dengan teman sekelas Anda agar bisa berdiskusi atau ikut bimbingan belajar yang banyak terdapat di kota Anda seperti Primagama, Nurul Fikri, Ganesha dan lain-lain. Bila Anda memiliki dana yang cukup bisa memanggil guru les privat ke rumah Anda.

Jumat, 22 November 2013

SOAL KIMIA

1.      Perhatikan rumus struktur Lewis senyawa NH4Cl berikut:











Ikatan kovalen koordinasi pada gambar tersebut ditunjukkan nomor... (Nomor atom N = 7; H = 1; Cl = 17)







Penyelesaian:
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen (ikatan berdasarkan pemakaian pasangan
elektron bersama) di mana pasangan elektron tersebut berasal dari satu unsur saja.

2.      Harga keempat bilangan kuantum elektron terakhir dari atom adalah...
A.   n = 2; l = 0; m = 0; s = - ½
B.   n = 3; l = 1; m = -1; s = -½
C.   n = 3; l = 1; m = 0; s = -½
D.   n = 3; l = 1; m = 0; s = +½
E.   n = 3; l = 1; m = +1; s = +½
Penyelesaian:
Nomor atom S adalah 16 maka konfigurasi elektronnya : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
n = 3; p => l = 1 ; m = -1; s = - ½ (  )

3.Letak unsur dan konfigurasi elektron yang tepat untuk unsur adalah... (Nomor atom Ar = 18)
Periode    Konfigurasi Elektron
A.    I A    4    [Ar] 4s1
B.    I B    1    [Ar] 4d1
C.    IIA    1    [Ar] 4s2
D.    II B    2    [Ar] 4d2
E.    IV A    3    [Ar] 4s2 3d2
Penyelesaian:
Nomor atom Ar adalah 18 maka konfigurasi elektronnya : [1s2 2s2 2p6 3s2 3p6]
Nomor atom X adalah 19 maka konfigurasi elektronnya : [1s2 2s2 2p6 3s2 3p6] 4s1    [Ar] 4s1


4.Konfigurasi elektron
N = 1s2 2s2 2p3
Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Bentuk molekul dari senyawa yang terjadi jika kedua unsur tersebut berikatan susuai aturan oktet adalah...
A.linear
B.segitiga piramida
C.tetrahedral
D.segitiga bipiramida
E.  oktahedral
Penyelesaian:
N jumlah elektron valensi 5 untuk mengikuti aturan oktet kurang 3.
Cljumlah elektron valensi 7 untuk mengikuti aturan oktet kurang 1.
Kedua atom akan berbagi elektron untuk dipakai bersama berikatan. N menyumbang masing- masing 1 elektron kepada 1 atom Cl, jadi perlu 3 Cl seperti struktur di atas.
1 atom N, 3 atom Cl, 1 pasang elektron bebas    Rumus bentuk molekul AX3E   segitiga piramida


5.Perhatikan data sifat fisik dari 2 buah zat berikut!
No Sifat fisik    Zat A Zat B
1.Daya hantar listrik lelehan    Menghantar listrik   Tidak menghantar listrik
2.    Daya hantar listrik larutan    Menghantar listrik    Tidak menghantar listrik
3.    Titik didih dan titik leleh    Tinggi    Rendah
Berdasarkan data tersebut, jenis ikatan yang terdapat pada zat A dan zat B berturut-turut adalah...
A.     ion dan kovalen non polar
B.     kovalen polar dan kovalen non polar
C.     kovalen polar dan koordinasi
D.     kovalen polar dan ion E.      hidrogen dan ion Penyelesaian:
Senyawa ionik, dalam bentuk lelehan atau larutan mampu menghantarkan listrik serta memiliki
titik didih dan titik leleh relatif tinggi. Senyawa kovalen nonpolar, karena kepolarannya tidak ada maka tidak bisa menghantarkan listrik serta biasanya titik didih dan titik lelehnya relatif rendah.

6.    Perhatikan grafik titik didih beberapa senyawa hidrida golongan IV-A, V-A, dan VI-A berikut ini!


























Senyawa yang mempunyai ikatan hidrogen antar molekulnya adalah nomor... A.   1 dan 2
B.1 dan 3
C.4 dan 5
D.4 dan 6
E.   5 dan 6
Penyelesaian:
Senyawa yang memiliki ikatan hidrogen biasanya memiliki titik didih relatif tinggi, maka kita
bisa memilih 2 senyawa dengan titik didih yang paling tinggi di antara enam senyawa (6 titik bernomor), yaitu senyawa pada nomor 1 dan 3.

7.    Sebanyak 10,8 gram logam aluminium habis bereaksi dengan 9,6 gram oksigen dalam ruang tertutup membentuk aluminium oksida menurut persamaan reaksi:
4Al(s) + 3O2(g)     2 Al2O3(s)
Massa aluminium oksida yang dapat terbentuk sebanyak... ( Ar: Al = 27; O = 16)
A.   3,6 gram
B.   10,8 gram
C.   13,0 gram D.   20,4 gram E.    102,0 gram

Penyelesaian:
Karena habis bereaksi dan reaksi berlangsung dalam wadah tertutup maka sesuai dengan hukum kekekalan massa maka massa aluminium oksida yang terbentuk adalah 10,8 gram + 9,6 gram =
20,4 gram.

8.    Sebanyak 2,63 gram hidrat dari kalsium sulfat dipanaskan sampai semua air kristalnya menguap sesuai persamaan reaksi: CaSO4.x H2O(s)     CaSO4 + x H2O(g).  Jika massa padatan kalsium sulfat yang terbentuk adalah 1,36 gram, rumus senyawa hidrat tersebut adalah... (Ar: Ca = 40; S
= 32; O= 16)
A.   CaSO4.3 H2O B.   CaSO4.4 H2O C.   CaSO4.5 H2O D.   CaSO4.6 H2O E.   CaSO4.7 H2O Penyelesaian:
Massa molar CaSO4 = 40 + 32 + 64 = 136 g/mol
Massa padatan CaSO4 1,36 g = (1,36/136) mol = 0,01 mol
Berdasarkan perbandingan koefisien maka CaSO4.x H2O  juga = 0,01 mol
2,63 gram CaSO4.x H2O = 0,01 mol ; maka massa molar CaSO4.x H2O = 263 g/mol
Massa molar dari CaSO4.x H2O = massa molar CaSO4  +  x.massa molar air
= (136 + x.18) g/mol
263      = 136 + x.18
263-136     = x . 18
127      = x . 18
X         = 127/18 = 7,06 ~ 7
Jadi rumus senyawa hidrat tersebut adalah CaSO4.7 H2O

9.    Aluminium sulfat dibuat dengan cara mereaksikan bauksit dengan asam sulfat. Persamaan reaksi setara yang terjadi pada pembuatan aluminium sulfat adalah...
A.   Al + H2SO4             Al2(SO4)3 +  H2
B.   2 Al + 3 H2SO4          Al2(SO4)3 + 3 H2
C.   Al2O3 +  H2SO4          Al2(SO4)3 +  H2O
D.   Al2O3 + 3 H2SO4          Al2(SO4)3 + 3 H2O E.   2Al2O3 +  H2SO4          2Al2(SO4)3 + 3 H2O Penyelesaian:
Bauksit adalah oksida aluminium maka persamaan yang tepat sesuai pernyataan pada soal adalah
Al2O3 + 3 H2SO4    Al2(SO4)3 + 3 H2


10.    Perhatikan data percobaan uji larutan berikut!

No    Pengamatan pada
    Elektroda    Lampu
(1)    Tidak ada gelembung    Padam
(2)    Sedikit gelembung    Padam
(3)    Sedikit gelembung    Redup
(4)    Banyak gelembung    Redup
(5)    Banyak gelembung    Menyala

Pasangan senyawa yang merupakan larutan elektrolit kuat dan non elektrolit berturut-turut ditunjukkan oleh larutan nomor....
A.   (1) dan (3) B.   (2) dan (5) C.   (4) dan (5) D.   (5) dan (1) E.   (5) dan (3) Penyelesaian:
Ciri larutan elektrolit kuat jika diuji maka pada elektroda akan banyak gelembung dan lampu
akan menyala terang. Sebaliknya ciri larutan non elektrolit tidak akan di dapati gelembung dan lampu akan padam, karena tidak bisa menghantarkan arus listrik.

11.    Larutan Ca(OH)2 0,01 M sebanyak 1 L memiliki pH sebesar...
A.  2 – log 2
B.  2 + log 1
C.  12 – log 2
D.  12 + log 1
E.  12 + log 2
Penyelesaian:
Ca(OH)2 termasuk basa kuat, maka
[OH-]  = 2 × [Ca(OH)2]
[OH-]  = 2 × 0,01 M = 0,02 M = 2.10-2
pOH = – log [OH-] = – log 2.10-2 = 2 – log 2 pH = 14 – pOH = 14 – (2 – log 2) = 12 + log 2

12.    Berikut ini data hasil titrasi larutan CH3COOH dengan larutan Ba(OH)2 0,1 M,






Konsentrasi CH3COOH larutan sebesar...
A.  0,1250 M
B.  0,0625 M
C.  0,2500 M D.  0,6250 M E.  0,6300 M
Penyelesaian:
Volume rata-rata Ba(OH)2 0,1 M adalah 25 mL Jumlah mol Ba(OH)2 = 25 x 0,1 = 2,5 mmol Prinsip titrasi asam lemah oleh basa kuat :
2 CH3COOH + Ba(OH)2        Ba(CH3COO) 2 +  2 H2O

Pada saat mencapai titik ekivalen maka akan terbentuk garam di mana mol CH3COOH dengan mol + Ba(OH)2 sebanding.

Berdasarkan perbandingan koefisien, jumlah mol CH3COOH = 2 x 2,5 mmol = 5 mmol. Karena volume CH3COOH yang digunakan adalah 40 mL maka:
[CH3COOH] = 5 mmol : 40 mL = 0,1250 M

13.    Perhatikan data uji pH beberapa larutan!

Larutan   
pH Awal    pH Setelah Penambahan
        Sedikit Asam    Sedikit Basa
P    3,0    1,0    4,0
Q    5,0    4,9    5,1
R    8,0    7,9    8,1
S    9,0    8,5    10,5
T    10,0    8,5    11,0
Larutan yang merupakan larutan penyangga adalah...
A.  P dan Q B.  Q dan R C.  R dan S D.  R dan T E.  S dan T
Penyelesaian:
Dalam larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basa maka pH-nya tidak
banyak mengalami perubahan. Berdasarkan data tersebut maka yang tidak banyak mengalami perubahan pH adalah larutan Q (5,0    4,9 & 5,1) dan R (8,0  7,9 & 8,1)

14.    Sebanyak 100 mL KOH 0,04 M dicampur dengan 100 mL HCOOH 0,04 M menurut reaksi: KOH(aq)  +  HCOOH(aq)    HCOOK(aq) + H2O(l)
Jika Ka HCOOH = 2.10–4 dan Kw = 10–14, pH campuran tersebut sebesar...
A.  8 + log √2
B.  8 + log 1
C.  6 – log 1
D.  6 – log √2
E.  2 – log 6
Penyelesaian:
Campuran tersebut akan menghasilkan jenis garam terhidrolisis yang bersifat basa (dari basa
kuat dan asam lemah).

15.    Sebanyak 100 mL larutan Pb(NO3)2 0,4 M dicampurkan dengan 100 mL larutan K2SO4 0,4 M.
Jika Ksp PbSO4 = 4.10–8. Massa PbSO4 yang mengendap sebanyak... (Ar: Pb = 207; S = 32; O=
16; K = 39)
A.  12,12 gram B.  24,24 gram C.  30,30 gram D.  60,60 gram E.  303 gram
Penyelesaian:
Massa molar PbSO4 = 303 g/mol
Persamaan reaksi yang terjadi adalah:


Berdasarkan reaksi di atas maka jumlah PbSO4 = 40 mmol = 0,04 mol
Massa PbSO4       = jumlah mol PbSO4 × massa molar PbSO4
= 0,04 mol × 303 gram/mol
= 12,12 gram


16.    Perhatikan gambaran molekuler partikel zat terlarut dan pelarut (bukan sebenarnya) pada larutan berikut ini!









Tekanan uap larutan paling besar terdapat pada gambar...
A.  1
B.  2
C.  3
D.  4
E.  5
Penyelesaian:
Dalam pokok bahasan sifat koligatif larutan penambahan zat terlarut akan menurunkan tekanan
uap. Artinya semakin banyak zat terlarut maka tekanan uapnya semakin rendah. Sebaliknya semakin sedikit jumlah zat terlarut tekanannya akan relatif lebih tinggi. Jadi Tabung dengan tekanan paling besar adalah yang memiliki zat terlarut paling sedikit. Tabung 2 memiliki zat terlarut paling sedikit. Jadi jawaban yang tepat adalah B.


17.    Beberapa contoh penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan: (1) Pemberian garam dapur untuk mencairkan salju;
(2) Membuat cairan infus yang akan digunakan pada tubuh manusia; (3) Proses penyerapan air oleh akar tanaman dari dalam tanah;
(4) Penggunaan garam dapur pada pembuatan es putar; dan
(5) Pembuatan ikan asin.
Penerapan sifat koligatif penurunan titik beku larutan adalah nomor....
A.  (1) dan (2) B.  (1) dan (4) C.  (2) dan (3) D.  (3) dan (5) E.  (4) dan (5)
Penyelesaian:
Penerapan sifat koligatif penurunan titik beku larutan itu antara lain:
-   Membuat Campuran Pendingin (Contoh penambahan garam pada pembuatan es putar)
-   Antibeku pada Radiator Mobil
-   Antibeku dalam Tubuh Hewan
-   Antibeku untuk Mencairkan Salju
-   Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr)
Jadi jawaban yang tepat (1) dan (4)


18.    Berikut ini adalah penerapan sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari: (1) Pemutihan gula tebu dengan arang tulang;
(2) Langit berwarna jingga pada petang hari;
(3) Penyerapan asap pabrik dengan alat Cottrel;
(4) Proses cuci darah pada penderita gagal ginjal; dan
(5) Penggumpalan karet oleh lateks.
Contoh penerapan sifat adsorpsi terdapat pada nomor...
A.  (1) dan (3) B.  (2) dan (3) C.  (2) dan (4) D.  (3) dan (4) E.  (4) dan (5)
Penyelesaian:
Cukup jelas.


19.    Berikut ini beberapa senyawa turunan benzena yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan: (1) Asam benzoat
(2) Anilina (3) Fenol (4) Stirena
Senyawa yang digunakan untuk pengawet makanan dan desinfektan berturut-turut terdapat pada nomor....
A.  (1) dan (3) B.  (1) dan (4) C.  (2) dan (3) D.  (2) dan (4) E.  (3) dan (4)
Penyelesaian:
Jelas, asam benzoat (1) banyak digunakan sebagai pengawet makanan; fenol (3) digunakan
sebagai bahan desinfektan.


20.    Berikut persamaan reaksi senyawa karbon:
(1) C3H7Cl  +  NH3            C3H7NH2   +  HCl
(2) CH2= CH2+  H2O       CH3 – CH2 OH
Jenis reaksi yang terjadi pada persamaan reaksi tersebut berturut-turut adalah....
A.  adisi dan substitusi B.  adisi dan eliminasi C.  substitusi dan adisi
D.  substitusi dan eliminasi
E.  eliminasi dan adisi
Penyelesaian:
(1) Reaksi substitusi, gugus kloro (–Cl) dengan gugus amina (–NH2)
(2) Reaksi adisi, terjadi pemutusan ikatan ganda menjadi ikatan tunggal dengan masuknya –OH
dan –H


21.    Beberapa kegunaan senyawa karbon sebagai: (1) Pemberi aroma;
(2) Pengawet preparat; (3) Bahan bakar;
(4) Pelarut;
(5) Pembersih cat kuku.
Kegunaan dari aseton terdapat pada nomor ....
A.  (1) dan (2) B.  (1) dan (3) C.  (2) dan (3) D.  (3) dan (4) E.  (4) dan (5)
Penyelesaian:
Kegunaan dari aseton terdapat pada nomor (4) dan (5)
Aseton digunakan sebagai pelarut senyawa organik, untuk pembersih cat kuku dan berbagai zat warna organik lainnya.

22.    Suatu senyawa dengan rumus umum CnH2nO dapat dioksidasi menjadi asam karboksilat dan membentuk endapan merah bata jika direaksikan dengan pereaksi Fehling. Senyawa tersebut memiliki gugus fungsi....
A.  – O –
B.  – OH
C.  – CHO D.  – COOH E.  – CO –
Penyelesaian:
Senyawa yang jika dioksidasi menjadi asam karboksilat dan membentuk endapan merah bata
ketika direaksikan dengan pereaksi Fehling adalah senyawa golongan aldehid. Gugus fungsi aldehid adalah – CHO
   




Aldehid                       Asam karboksilat



23.    Berikut tabel yang berisi data polimer, monomer, proses pembentukan, dan kegunaannya:
No    Polimer    Monomer    Proses Pembuatan    Kegunaan
(1)    Teflon    Tetraflouroetilena    Adisi    Pelapis panci
(2)    Amilum    Propena    Kondensasi    Adonan kue
(3)    PVC    Vinil Klorida    Adisi    Plastik
(4)    Karet alam    Etena    Kondensasi    Ban
(5)    Protein    Isopropena    Kondensasi    Serat sintesis

Pasangan data yang keempatnya berhubungan secara tepat adalah....
A.  (1) dan (2) B.  (1) dan (3) C.  (2) dan (3) D.  (3) dan (5) E.  (4) dan (5)
Penyelesaian:
Hubungan secara tepat dari data diatas seharusnya:
No    Polimer    Monomer    Proses Pembuatan    Kegunaan
(1)    Teflon    Tetraflouroetilena    Adisi    Pelapis panci
(2)    Amilum    Glukosa    Kondensasi    Adonan kue
(3)    PVC    Vinil Klorida    Adisi    Plastik
(4)    Karet alam    Isoprena    Adisi    Ban
(5)    Protein    Asam amino    Kondensasi    Zat pembangun



24.    Pasangan data yang berhubungan dengan tepat adalah....
Bahan makanan    Jenis Karbohidrat    Hasil identifikasi
A    Glukosa    Hasil uji Fehling menghasilkan ester dan Cu2O
B    Galaktosa    Tidak terbentuk warna merah-ungu saat uji Molisch
C    Amilum    Hasil uji Fehling menghasilkan Cu2O
D    Selulosa    Diperoleh dari hidrolisis amilum dengan enzim

E   
Sukrosa    Direaksikan dengan tes Fehling tidak
menghasilkan Cu2O
Penyelesaian:
Jawaban E cukup jelas



25.    Perhatikan kegunaan bahan makanan dalam tubuh! (1) Biokatalis
(2) Sumber energi primer
(3) Zat pembangun
(4) Pelarut vitamin
Fungsi dari protein ditunjukkan pada nomor....
A.  (1) dan (4) B.  (1) dan (3) C.  (2) dan (3) D.  (2) dan (4) E.  (3) dan (4)

Penyelesaian:
Fungsi protein (sebagai bahan makanan) dalam tubuh antara lain:
-    Enzim yang tersusun dari protein berfungsi sebagai biokatalis.cadangan energi tubuh;
-    Sebagai zat pembangun tubuh
-    Sebagai zat pengatur.
-    sebagai sumber dari zat-zat yang penting untuk pertumbuhan
-    pemeliharaan jaringan tubuh.
26.    Diketahui reaksi pembentukan HBr sebagai berikut:
½ H2(g)  +  ½ Br2(g)    HBr(g)       ∆H = -55 kJ.mol-1
Diagram tingkat energi reaksi tersebut adalah...














































Jawaban A. Cukup jelas



27.    Diagram entalpi tahap-tahap reaksi ditunjukkan oleh bagan sebagai berikut:

kJ

2 S(g) + 3 O2(g)



H1

2 SO2

(g) + 3 O2(g)

H3 = – 790,4 kJ.mol–1






Harga ∆H1 sebesar....
A. –593,8 kJ.mol-1
B. –296,9 kJ.mol-1
C. +296,9 kJ.mol-1
D. +593,8 kJ.mol-1
E. +790,4 kJ.mol-1

H2 = –196,6 kJ.mol–1

2SO3(g)
Penyelesaian:
Dari diagram dapat ditentukan rumus termokimia:
∆H1           =         ∆H3            –       ∆H2
∆H1           =  –790,4 kJ/mol – (–196,6 kJ/mol)
∆H1           =  –593,8 kJ/mol

28.    Diberikan data hasil reaksi logam X dengan HCl 1 M sebagai berikut:





Laju reaksi pembentukan gas H2 pada suhu 27oC adalah....
A. 1,20 mL.det-1
B. 1,25 mL.det-1
C. 1,50 mL.det-1
D. 2,40 mL.det-1
E. 3,00 mL.det-1
Penyelesaian:
Dari data laju reaksi pada soal ini hanya dipengaruhi oleh faktor volume (konsentrasi) dan tidak
dipengaruhi oleh suhu.
Dengan memperhatikan 2 data kita bisa menentukan laju reaksi pembentukan gas H2. Laju reaksi pembentukan gas H2               = perubahan volume gas H2 : perubahan waktu
= (15 – 0) mL : (12 – 0) detik
= (15 : 12) mL/detik
= 1,25 mL/detik

29.    Perhatikan reaksi CaCO3 dengan larutan HCl 2 M berikut!












Massa CaCO3 untuk seluruh larutan sama. Laju reaksi percobaan yang hanya dipengaruhi oleh luas permukaan terdapat pada nomor ....
A.  (1) terhadap (2) B.  (1) terhadap (5) C.  (1) terhadap (4)
D.  (2) terhadap (4)
E.  (2) terhadap (5)
Penyelesaian:
Dari gambar pada soal ini bisa ditafsirkan bahwa gambar no (2) dan (4) hanya dipengaruhi oleh
luas permukaan saja, sementara nomor (1), (3), akan dipengaruhi oleh pengadukan dan suhu, (5) dipengaruhi oleh pengadukan. Dengan catatan bahwa batang yang tertampil itu adalah benar batang pengaduk

30.    Pada reaksi kesetimbangan:
2 NO(g)  +  O2(g)  N2O4(g)                ∆H = –a kJ Jika suhu dinaikkan, yang akan terjadi adalah....
A.  Kesetimbangan akan bergeser ke kiri karena proses reaksi eksoterm
B.  Kesetimbangan akan ke kanan karena ∆H = –a kJ
C.  Laju rekasi ke kanan bertambah besar karena ∆H = –a kJ D.  Kesetimbangan tetap karena koefisien pereaksi lebih besar E.  N2O4 bertambah karena koefisien lebih kecil
Penyelesaian:
Terkait pergeseran kesetimbangan yang disebabkan perubahan suhu, maka yang perlu diperhatikan adalah apakah reaksi itu bersifat eksoterm atau endoterm. Pada reaksi endoterm ketika suhu ditingkatkan akan menambah jumlah hasil reaksi, sebaliknya pada reaksi eksoterm peningkatan suhu justru akan menyebabkan hasil reaksi jumlahnya semakin sedikit, pereaksi jumlahnya akan semakin banyak.

31.    Pada reaksi kesetimbangan CO(g)  +  3H2(g)  CH4(g) + H2O(g) diperoleh data sebagai berikut. Harga Kc dari reaksi tersebut ....














Penyelesaian:
Kc dari reaksi dan dengan data konsentrasi zat-zat yang terlibat dapat ditentukan dengan rumus:


   








32.    Perhatikan persamaan reaksi berikut: (1) IO3–          IO4–
(2) Ca       Ca2+   + 2e– (3) Zn2+   + 2e–           Zn (4) NO3–           NO
Persamaan reaksi oksidasi terdapat pada nomor....
A.  (1) dan (2) B.  (1) dan (3) C.  (2) dan (3) D.  (2) dan (4) E.  (3) dan (4)
Penyelesaian:
Ciri-ciri reaksi oksidasi adalah dengan ditandai adanya elektron di ruas kiri dari persamaan reaksi, atau adanya peningkatan bilangan oksidasi, atau ditandai dengan bertambahnya jumlah atom O.
Reaksi (1) bilangan oksidasi I berubah dari +5 menjadi +7 atau lihat jumlah atom O bertambah kan?!
Reaksi (2) reaksi ini melepaskan elektron. Jawaban yang tepat adalah A.
33.    Perhatikan persamaan reaksi yang terjadi pada sel aki berikut ini!
Pb(s)  +  a PbO2(s)  +  b H2SO4(aq) → 2 PbSO4(s)  + c H2O(l)
Harga koefisien a,b, dan c berturut-turut adalah....
A.  1, 1, dan 2
B.  1, 2, dan 1
C.  1, 2, dan 2
D.  2, 1, dan 1
E.  2, 2, dan 1
Penyelesaian:
Sebenarnya ini adalah reaksi redoks, namun dari persamaan yang disajikan dengan mudah untuk ditebak harga koefisiennya, reaksi setaranya adalah:
Pb(s)  + PbO2(s)  + 2 H2SO4(aq)   2 PbSO4(s)  + 2 H2O(l)

34.    Beberapa data harga potensial reduksi standar (Eo) berikut:














   










35.    Proses elektrolisis lelehan NaCl dengan elektroda karbon, digunakan arus sebesar 10 ampere selama 30 menit. Massa logam natrium yang diperoleh adalah...
(Ar: Na = 23, Cl = 35,5)



   

















Penyelesaian:
Elektrolisis lelehan NaCl
W = (e.i.t)/96500 ; di mana e = Ar Na/  elektron valensi Na ( 23/1) W = (23 ×10 ampere × 30 menit × 60 detik/menit)/96500
W = (23 ×10 × 30 × 60 )/96500 → Jawaban A.
36.    Berikut ini adalah percobaan tentang korosi besi :


















Proses korosi yang paling lambat terjadi pada gambar nomor...
A. (5) B. (4) C. (3) D. (2) E.  (1)
Penyelesaian:
Paku akan lambat berkatar jika terlindung dari udara terbuka yang lembab (mengandung uap
air). Dalam minyak tanah yang tidak bisa bercampur dengan air maka dimungkinkan dapat melindunginya dari oksigen dan air.

37.    Berikut ini beberapa sifat unsur: (1) Reduktor kuat;
(2) Mudah membentuk ion dengan muatan -1; (3) Bereaksi dengan membentuk basa kuat;
(4) Umumnya berwujud gas.
Sifat unsur golongan alkali terdapat pada nomor....
A.  (1) dan (2)
B.  (1) dan (3)
C.  (2) dan (3)
D.  (2) dan (4)
E.  (3) dan (4)
Penyelesaian:
Kombinasi sifat-sifat unsur golongan alkali dari alternatif yang disediakan adalah 1 dan 3, cukup
jelas.


38.    Perhatikan beberapa sifat zat berikut! (1) Mudah meleleh;
(2) Memiliki inti yang tidak stabil;
(3) Memiliki energi ionisasi yang tinggi; (4) Dapat mengalami peluruhan.
Sifat zat radioaktif terdapat pada nomor....
A.  (1) dan (2)
B.  (1) dan (4)
C.  (2) dan (3)
D.  (2) dan (4)
E.  (3) dan (4)
Penyelesaian:
Kombinasi sifat-sifat zat radioaktif dari alternatif yang disediakan adalah:
Intinya tidak stabil & dapat mengalami peluruhan.


39.    Beberapa senyawa berikut mengandung unsur golongan alkali tanah: (1) MgCO3
(2) BaSO4
(3) MgSO4
(4) SrSO4
(5) CaO
Senyawa yang dimanfaatkan untuk bahan bangunan terdapat pada nomor....
A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) E.  (5)
Penyelesaian:
Senyawa yang secara langsung digunakan sebagai bahan bangunan adalah batu gamping
(kapur) yang di dalamnya mengandung CaO.

40.    Berikut ini beberapa proses pengolahan logam: (1) Down;
(2) Tanur tiup; (3) Ekstraksi; (4) Wohler;
(5) Hall-Heroult.
Pengolahan besi menggunakan proses yang ditunjukkan oleh nomor....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E.  (5)

41.  Konfigurasi  elektron  unsur  Q  yang  paling
sesuai adalah….

       
                               
                               
                                                Q                   
                                                                   
                                                                   
                                   

Konsfigurasi  electron  unsur  Q  yang  paling
sesuai adalah….
A.  1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4p3
B.  1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p1
C.  1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 4p6 5s2 5p3
D.  1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 4p6  3d5
E.  1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 5s1

 Jawaban: B
Pembahasan:
IA   IIA    IIIA     IVA VA VIA VIIA VIIIA










Q terletak pada golongan IIIA pada periode 4 maka konfigurasi nya adalah.
Q = 2    8    18    3
Q = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2   3d10 4p1
Konfigurasi berdasarkan urutan kulit adalah.
Q = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6  3d104s2 4p1


Informasi    berikut    ini    digunakan    untuk mengerjakan soal nomor 2 dan 3

Dua buah unsur mempunyai diagram orbital sebagai berkut:
X    [Ar]    
Y    [Ne]    

42.  Nomor atom unsur X adalah….
A.  17
B.  18
C.  21
D.  26
E.  30
    Jawaban: C Pembahasan:
Unsur X mempunyai nomor atom 21 (Ar=18 + 3= 21)

43.  Unsur Ydalam system periodik terletak pada
golongan dan periode berturut turut ….
A.  IIIA, 3
B.  IIIB, 4
C.  VA, 3
D.  VIIA, 3
E.  VIIB, 4
    Jawaban: D Pembahasan:
Neon Memiliki nomor atom 10, maka nomor atom Y
adalah 10 + 7 = 17  maka konfigurasi atom Y adalah
17Y = 2   8    7  (golongan VIIA periode 3)

44.  Pada    reaksi    antara    logam    tembaga sebanyak12 gramdengan 4 gram gas oksigen sesuai persamaan reaksi:
2Cu (s) + O2 (g)    2CuO (s)
Ternyata  dari  percoban  dihasilkan 15  gram
tembaga (II) oksida dan sisa gas oksigen sebanyak 1 gram,kenyataan ini sesuai hokum…. (Ar Cu = 64, O=16)
A.  Dalton
B.  Lavoisier
C.  Proust
D.  Gay lussac
E.  Boyle
Jawaban: B Pembahasan: Cukup jela

45.  Perhatikan data percobaan uji larutan berikut:










Pasangan senyawa yang merupakan larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah berturut turut adalah larutan nomor….
A.  1 dan 4
B.  2 dan 3
C.  2 dan 4
D.  4 dan 3
E.  5 dan 4
Jawaban: D Pembahasan:
Data 1 elektrolit lema
Data 2 non elektrolit
Data 3 elektrolit lemah
 Data 4 elektrolit kuat
 Data 5 non elektrolit


46. Sebuah  logam  besi  ingin  disepuh  dengan emas.  Untuk itu dilakukan proses elektrolisis dengan larutan AuCl3  selama 1 jam dan arus
10A.  massa emas yang mengendap di katoda adalah….. (Ar= Au=197)

197 x 1 x  96.500 x 10
A.
3 x 60 x 60

197 x 1 x 96.500
B.
3 x 60 x 60

197 x 10 x 60 x 60
C.
3 x 96.500

197 x 10 x 60 x 96.500
D.
3 x  60

3 x 60 x 60
E.
3 x 96.500 x 197

 Jawaban: C
W   = e  I  t   / 96500
= 197 / 3  . 10 . 1. 60 .60 / 96500
= 197 . 10 .60. 60 / 96500 . 3


47. Berikut ini kegunaan senyawa benzena
(1) bahan baku pembuatan aspirin
(2) bahan baku asam benzoat
(3) pembuatan plastik
(4) bahan peledak
(5) antiseptik

Kegunaan toluene adalah…
A.  1 dan 2
B.  1 dan 3
C.  2 dan 3
D.  2 dan 4
E.  4 dan 5

Jawaban: D Pembahasan:
Kegunaan toluene adalah sebagai bahan peledak dan
bahan pembuat asam benzoate


48. Data tentang koloid yang tepat adalah….
    Fase
terdispersi    Medium
Pendispersi   
Jenis koloid
A    Padat    Cair    Emulsi
B    Cair    Gas    Sol
C    Gas    Cair    Gel
D    Gas    Padat    Busa padat
E    Padat    Padat    aerosol
Jawaban: D
Padat dalam cair adalah sol
Cair dalam gas adalah aerosol
Gas dalam cair adalah buih
Gas dalam padatan adalah busa padat
Padat dalam padat adalah sol padat

49. Pasangan data yang berhubungan secara tepat
adalah…
   
Sifat Koloid    Penerapan dalam
kehidupan sehari hari

A    Koloid
pelindung    Penambahan tawas  pada
penjernihan air
B    Dialysis    Mesin pencuci darah
C    Efek tyndall    Penyaringan asap pabrik

D    Koagulasi    Menghilangkan    bau
Badan
E    Adsorpsi    Gelatin pada es krim
Jawaban: B Pembahasan:
Penambahan tawas (adsorpsi)
Mesin cuci darah (dialysis)
Penyaringan asam pabrik (elektroforesis) Penghilang bau badan (adsopsi)
Gelatin pada es (koagulasi)


50. Perhatikan  rumus  struktur  senyawa  karbon berikut:
O

(1) CH3- C – CH2- CH3



(2) CH3- CH2 - CH - CH3

OH
Nama IUPAC dari rumus struktur (1) dan (2)
berturut turut adalah….
A.  1 – butanol dan butanal
B.  1 – butanol dan 2 butanon
C.  2 – butanol dan 2-butanon
D.  2 –butanon dan 1- butanol
E.  2-butanon dan 2- butanol

Jawaban: E Pembahasan:
Senyawa I adalah gugus keton Maka nama yang tepat
adalah 2 butanon
Senyawa  II  gugus  alcohol  maka  nama  yang  tepat adalah 2 butanol


Jumat, 18 Oktober 2013

sholat idul adha di Masjid Al-Hidayah

HIKMAH DAN KEUTAMAAN QURBAN

Sebentar lagi kita akan kedatangan tamu istimewa, Hari Raya ‘Idul Adha, dimana di hari itu dan hari tasyrik dilakukan penyembelihan hewan qurba. Jika Anda belum memutuskan untuk berkurban tahun ini, ada baiknya Anda menyimak hikmah dan keutamaan qurban pada hari-hari tersebut:

Jumat, 11 Oktober 2013

sel elektrolisis

Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit dalam sel elektrolisis oleh arus listrik.


Dalam sel volta/galvani, reaksi oksidasi reduksi berlangsung dengan spontan, dan energi kimia yang menyertai reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Sedangkan elektrolisis merupakan reaksi kebalikan dari sel volta/galvani yang potensial selnya negatif atau dengan kata lain, dalam keadaan normal tidak akan terjadi reaksi dan  reaksi dapat terjadi bila diinduksi dengan energi listrik dari luar. 

Hukum Faraday

Ditulis oleh Zulfikar pada 31-05-2010
Faraday mengamati peristiwa elektrolisis melalui berbagai percobaan yang dia lakukan. Dalam pengamatannya jika arus listrik searah dialirkan ke dalam suatu larutan elektrolit, mengakibatkan perubahan kimia dalam larutan tersebut.
Sehingga Faraday menemukan hubungan antara massa yang dibebaskan atau diendapkan dengan arus listrik. Hubungan ini dikenal dengan Hukum Faraday.
Menurut Faraday
  1. Jumlah berat (massa) zat yang dihasilkan (diendapkan) pada elektroda sebanding dengan jumlah muatan listrik (Coulumb) yang dialirkan melalui larutan elektrolit tersebut.
  2. Masa zat yang dibebaskan atau diendapkan oleh arus listrik sebanding dengan bobot ekivalen zat-zat
    tersebut.

Jumat, 27 September 2013

reaksi redoks

Reaksi Redoks

I. Reaksi Redoks
Di kelas X sudah dibahas mengenai pengertian reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi terjadinya penurunan bilangan oksidasi. Sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron atau reaksi terjadinya kenaikan bilangan oksidasi. Contoh reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari adalah reaksi perkaratan besi dan pengisian aki pada kendaraan bermotor.
4 Fe + 3 O2 ⎯⎯→ 2 Fe2O3
bo Fe = 0 bo O = nol bo Fe = +3, bo O = –2
Jadi, reaksi redoks adalah reaksi penerimaan dan pelepasan elektron (adanya transfer elektron), atau reaksi redoks adalah reaksi terjadinya penurunan dan kenaikan bilangan oksidasi (adanya perubahan biloks).
contoh ;
1. Manakah yang termasuk reaksi redoks:
A. NaOH + HCl –> NaCI + H2O
B. Ag+(aq) + Cl–(aq) —> AgCl(s)
C. CaCO3 —> CaO + CO2
D. CuO + CO —> Cu + CO2
E. NH3 + H2O  —> NH4OH
Jawab: D
Perhatikan atom Cu dari biloks +2 (pada CuO) berubah menjadi nol (pada Cu). Jika satu atom mengalami perubahan biloks, maka pasti akan diikuti oleh perubahan biloks unsur yang lain.
Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks
Cara penyetaraan persamaan reaksi redoks dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara setengah reaksi dan cara perubahan bilangan oksidasi.
1. Cara Setengah Reaksi
Cara penyetaraan persamaan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi, yaitu dengan melihat elektron yang diterima atau dilepaskan. Penyetaraan dilakukan dengan menyamakan jumlah elektronnya. Cara ini diutamakan untuk reaksi dengan suasana reaksi telah diketahui. Cara penyetaraan:
Tahap 1 : Tuliskan setengah reaksi untuk kedua zat yang akan direaksikan.
Tahap 2 : Setarakan unsur yang mengalami perubahan biloks.
Tahap 3 : Tambahkan satu molekul H2O pada:
- Suasana asam: pada yang kekurangan atom O.
- Suasana basa: pada yang kelebihan atom O.
Tahap 4 : Setarakan atom hidrogen dengan cara:
- Suasana asam: dengan menambahkan ion H+.
- Suasana basa: dengan menambahkan ion OH–.
Tahap 5 : Setarakan muatan dengan menambahkan elektron.
Tahap 6 : Samakan jumlah elektron yang diterima dengan yang dilepaskan, kemudian jumlahkan.
Cara Perubahan Bilangan Oksidasi
Cara penyetaraan persamaan reaksi dengan cara perubahan bilangan oksidasi, yaitu dengan cara melihat perubahan bilangan oksidasinya. Penyetaraan dilakukan dengan menyamakan perubahan bilangan oksidasi. Pada cara ini suasana reaksi tidak begitu mempengaruhi, meskipun suasana reaksi belum diketahui, penyetaraan dapat dilakukan.
Tahap 1 : Setarakan unsur yang mengalami perubahan biloks.
Tahap 2 : Tentukan biloks masing-masing unsur yang mengalami perubahan biloks.
Tahap 3 : Tentukan perubahan biloks.
Tahap 4 : Samakan kedua perubahan biloks.
Tahap 5 : Tentukan jumlah muatan di ruas kiri dan di ruas kanan.
Tahap 6 : Setarakan muatan dengan cara:
- Jika muatan di sebelah kiri lebih negatif, maka ditambahkan ion H+. Ini berarti reaksi dengan suasana asam.
- Jika muatan di sebelah kiri lebih positif, maka ditambahkan ion –OH. Ini berarti reaksi dengan suasana basa.
Tahap 7 : Setarakan hidrogen dengan menambahkan H2O.
Reaksi Redoks adalah reaksi yang didalamnya terjadi perpindahan elektron secara berurutan dari satu spesies kimia ke spesies kimia lainnya, yang sesungguhnya terdiri atas dua reaksi yang berbeda, yaitu oksidasi (kehilangan elektron) dan reduksi (memperoleh elektron). Reaksi ini merupakan pasangan, sebab elektron yang hilang pada reaksi oksidasi sama dengan elektron yang diperoleh pada reaksi reduksi. Masing-masing reaksi (oksidasi dan reduksi) disebut reaksi paruh (setengah reaksi), sebab diperlukan dua setengah reaksi ini untuk membentuk sebuah reaksi dan reaksi keseluruhannya disebut reaksi redoks.

sifat koligatif larutan non elektrolit

Sifat koligatif larutan

i
Larutan garam
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi pertikel zat terlarutnya.. Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan nonelektrolit.


Molalitas dan Fraksi Mol

Dalam larutan, terdapat beberapa sifat zat yang hanya ditentukan oleh banyaknya partikel zat terlarut. Oleh karena sifat koligatif larutan ditentukan oleh banyaknya partikel zat terlarut, maka perlu diketahui tentang konsentrasi larutan.

Molalitas (m)

Molalitas (kemolalan) adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 gram) pelarut. Molalitas didefinisikan dengan persamaan berikut :

 m= \frac {massa}{Mr} x \frac {1000} V

  • Keterangan :
m = molalitas larutan (mol / kg)
n = jumlah mol zat terlarut (g / mol)
V = jumlah volume zat (liter)

Fraksi Mol

Fraksi mol merupakan satuan konsentrasi yang semua komponen larutannya dinyatakan berdasarkan mol. Fraksi mol komponen i, dilambangkan dengan xi adalah jumlah mol komponen i dibagi dengan jumlah mol semua komponen dalam larutan. Fraksi mol j adalah xj dan seterusnya. Jumlah fraksi mol dari semua komponen adalah 1. Persamaannya dapat dituli]. Molalitas didefinisikan dengan persamaan berikut

xi = \frac{ni}{ni+nj}

Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit

Meskipun sifat koligatif melibatkan larutan, sifat koligatif tidak bergantung pada interaksi antara molekul pelarut dan zat terlarut, tetapi bergatung pada jumlah zat terlarut yang larut pada suatu larutan. Sifat koligatif terdiri dari penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik

Penurunan Tekanan Uap

Marie Francois Raoult (1830 - 1901) ilmuwan yang menyimpulkan tentang tekanan uap jenuh larutan
Molekul - molekul zat cair yang meninggalkan permukaan menyebabkan adanya tekanan uap zat cair[3]. Semakin mudah molekul - molekul zat cair berubah menjadi uap, makin tinggi pula tekanan uapzat cair. Apabila tekanan zat cair tersebut dilarutkan oleh zat terlarut yang tidak menguap, maka partikel - partikel zat terlarut ini akan mengurangi penguapan molekul - molekul zat cair. Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis :

\Delta P =P0 - P
P0 > P

  • Keterangan :
P0 = tekanan uap zat cair murni
P = tekanan uap larutan

Pada tahun 1878, Marie Francois Raoult seorang kimiawan asal Perancis melakukan percobaan mengenai tekanan uap jenuh larutan, sehingga ia menyimpulkan tekanan uap jenuh larutan sama dengan fraksi mol pelarut dikalikan dengan tekanan uap jenuh pelarut murni. Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis. Kesimpulan ini dikenal dengan Hukum Raoult dan dirumuskan dengan. Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis :

P = P0 x Xp
\Delta P = P0 x Xt

  • Keterangan :
P = tekanan uap jenuh larutan
P0 = tekanan uap jenuh pelarut murni
Xp = fraksi mol zat pelarut
Xt = fraksi mol zat terlarut

Kenaikan Titik Didih

Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya[4]. Hal ini menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur pada tekanan 1 atmosfer[4]. Dari hasil penelitian, ternyata titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya[4]. Hal ini disebabkan adanya partikel - partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel - partikel pelarut[4]. Oleh karena itu, penguapan partikel - partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar[4]. Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni di sebut kenaikan titik didih yang dinyatakan dengan (\Delta Tb)[4]. Persamaannya dapat ditulis [4]:

\Delta Tb = kb \ x \ m

\Delta Tb = kb \ x \frac {g} M_r x \frac {1000} V

\Delta Tb = Tb larutan - Tb pelarut

  • Keterangan :
\DeltaTb = kenaikan titik didih
kb = tetapan kenaikan titik didih molal
m = massa zat terlarut
Mr = massa molekul relatif

Tabel Tetapan Kenaikan Titik Didih (Kb) Beberapa Pelarut[5]
Pelarut Titik Didih Tetapan (Kb)
Aseton 56,2 1,71
Benzena 80,1 02,53
Kamfer 204,0 05,61
Karbon tetraklorida 76,5 04,95
Sikloheksana 80,7 02,79
Naftalena 217,7 05,80
Fenol 182 03,04
Air 100,0 00,52

Penurunan Titik Beku

Adanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil daripada titik beku pelarutnya. Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut[5] :

\Delta Tf = kf \ x \ m

\Delta Tb = kf \ x \frac {g} M_r x \frac {1000} P

\Delta Tf = Tf pelarut - Tb larutan

  • Keterangan :
\DeltaTf = penurunan titik beku
kf = penurunan titik beku molal
m = molal larutan
Mr = massa molekul relatif

Tabel Penurunan Titik Beku (Kf) Beberapa Pelarut[5]
Pelarut Titik Beku Tetapan (Kf)
Aseton -95,35 2,40
Benzena 5,45 5,12
Kamfer 179,8 39,7
Karbon tetraklorida -23 29,8
Sikloheksana 6,5 20,1
Naftalena 80,5 6,94
Fenol 43 7,27
Air 0 1,86

Tekanan Osmotik

Van't Hoff
Tekanan osmotik adalah gaya yang diperlukan untuk mengimbangi desakan zat pelarut yang melalui selaput semipermiabel ke dalam larutan[5]. Membran semipermeabel adalah suatu selaput yang dapat dilalui molekul - molekul pelarut dan tidak dapat dilalui oleh zat terlarut. Menurut Van't Hoff, tekanan osmotik larutan dirumuskan [5]:

 \pi= M x R x T

  • Keterangan :
 \pi = tekanan osmotik
M = molaritas larutan
R = tetapan gas ( 0,082 )
T = suhu mutlak